Ketika
Kalian memandang suatu persoalan maka tinggalkan prasangka-prasangka yang ada
di dalam hati dan pikiran. Prasangkan itu bagaikan sepatu yang nyaman dipakai
namun tidak dapat digunakan untuk berjalan. Ia memberikan jawaban sebelum
kalian mengetahui pertanyaannya. Maka seburuk buruk jawaban adalah bila kalian
tak paham akan masalahnya. Biarkan fakta yang Nampak dihadapan kalian diterima
apa adanya. Jangan biarkan prasangka menyeret kalian ke persimpangan lain.
Mungkin
kalian merasa aman dengan prasangka kalian sendiri, namun sebenarnya ia
berbahaya untuk jangka waktu yang panjang. Bila kalian semua telah mampu
melepaskan prasangka-prasangka yang ada, akan menemukan pandangan yang lebih
jernih, keberanian untuk mengatasi masalah dan jalan yang lebih berat.
Bila
kalian mengenakan kacamata maka yang kalian lihat adalah mata kalian sendiri
tetapi yang terjadi adalah apa yang berada di balik kacamata. Demikian pula
dengan diri kalian yang lihat itu sebenarnya adalah hati kalian. Prasangka dalah
debu-debu pikiran yang mengaburkan pandangan hati sehingga kalian tidak mampu
melihat dengan baik. Usaplah prasangka sebagaimana kalian menyingkirkan debu
dari kacamata, tumbuhkanlah keinginan kalian untuk melihat lebih jelas dan
lebih jernih lagi dengan menyingkirkan prasangka.
Sumber : Booklet Sapa Sahabat 2011
Sumber : Booklet Sapa Sahabat 2011
0 comments:
Posting Komentar